Pada tanggal 22 September 2017, pemerintah memerintahkan untuk mengevakuasi seluruh warga dalam radius 12 KM dari gunung berapi. Seluruh masyarakat, dengan total lebih dari 140.000 orang, dipindahkan ke tempat penampungan sementara. CSR yang dimiliki oleh JAPFA dan Unit Bali bergabung dalam memberikan bantuan dan menyediakan makanan untuk kondisi darurat dan persediaan air untuk para pengungsi. Dengan mempertimbangkan kurangnya fasilitas penyimpanan dan persiapan makanan yang memadai di tempat penampungan; JAPFA mendonasikan telur, sosis cepat saji, susu dan nugget ayam yang memiliki nutrisi yang tinggi dan mempersiapkan makanannya juga mudah.
Beberapa pengungsi Gunung Agung berasal dari desa-desa dimana peternakan mewakili sebagian besar pendapatan mereka. Ketika mereka dievakuasi, petani benar-benar terputus dari sumber pendapatan utama mereka ini. Seluruh unggas dan ternak besar yang terbengkalai akan kelaparan dan mati jika letusan terjadi. Merasa putus asa, beberapa peternak mempertaruhkan nyawa untuk kembali mengurus hewan ternak mereka dan tidak memperdulikan peringatan dari pemerintah. Namun, seiring dengan ditutupnya jalur menuju zona bahaya, para peternak juga terputus dari pasokan regular pakan ternak yang biasanya mereka dapatkan. Dengan demikian, membantu para peternak menjadi prioritas utama JAPFA dalam melakukan penanggulangan bencana. Tim CSR JAPFA memulai dari mengirimkan pakan ternak ke penampungan ternak yang disediakan oleh pemerintah. Untuk ternak unggas yang terletak dalam zona bahaya, JAPFA terlebih dahulu mencari kandang ayam yang tersedia di daerah yang aman di pulau ini dan membantu mengangkut lebih dari 30.000 unggas ke tempat yang aman. Testimoni kegiatan bantuan yang dilakukan JAPFA dapat dilihat di video terlampir.