Demikian hebatnya; bantuan pun terbatas pada makanan, air, tempat penampungan darurat, dan pakaian.
Upaya penanggulangan bencana JAPFA:
Japfa Comfeed Indonesia dalam 1-2 minggu pertama berpartisipasi dalam upaya darurat dengan menyumbang Rp 1 miliar melalui penggalangan dana Metro TV. Selain itu, JAPFA juga menyumbangkan persediaan makanan kepada Kementerian Sosial Aceh di bandara Halim Perdana Kusuma.
Sebulan kemudian ketika banyak tim bala bantuan meninggalkan Aceh; Manajemen JAPFA beserta karyawannya di seluruh negeri secara sukarela mengumpulkan dana untuk membantu Aceh. Dana yang terkumpul adalah untuk mendukung pendidikan dengan membangun kembali sebuah sekolah yang hancur akibat Tsunami.
JAPFA membangun kembali SDN 80 Banda Aceh, sebuah sekolah dasar yang terletak di jantung kota Banda Aceh, dan menyediakan fasilitas pendukung proses belajar mengajar. Banyak anak mengalami trauma. Fasilitas pendidikan yang baik menjadi sangat penting dalam membantu pemulihan mereka.
Sekolah yang dibangun adalah gedung dua lantai, dengan rumah penjaga dan sebuah masjid. Selain gedung sekolah, JAPFA juga menyediakan laboratorium, komputer, perpustakaan, peralatan olahraga, serta tas dan seragam untuk siswa dan guru.
Setelah sekitar satu tahun pembangunan, SDN 80 Banda Aceh dibuka kembali awal tahun 2006. Untuk mendukung pemeliharaan sekolah, JAPFA juga menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Sekolah bagi para guru dan kepala sekolah untuk mengelola sekolah dengan bersih dan nyaman.
Memberikan perhatian lebih pada kurangnya higiene dan gizi, JAPFA membantu korban bencana alam untuk hidup sehat. JAPFA membantu anak-anak memahami betapa gizi seimbang dan kesehatan sangat penting.
Di Banda Aceh, JAPFA juga mengadakan pemeriksaan kesehatan untuk anak-anak di sekolah dan menyediakan paket gizi.